Monday 22 April 2013

ALAT PEMBERSIH BUAH SALAK PRONOJIWO




UPT-BPP PRONOJIWO  BERHASIL MENCIPTAKAN ALAT PEMBERSIH SALAK

Dengan semakin berkembangnya teknologi inovasi di bidang pertanian khususnya teknologi tepat guna untuk menunjang kegiatan pasca panen khususnya Salak Pronojiwo. UPT-BPP Pronojiwo telah menemukan dan berhasil mendesain alat sederhana yang di gunakan membantu melakukan pembersihan pada buah salak segera selesai di panen sebelum dilakukan packing dan ditribusi ke konsumen . Latar belakang  yang mendasari  untuk membuat alat bantu tepat guna berangkat dari beberapa permasalahan antara lain a)semakin berkurangnya  tenaga kerja yang terjun di bidang pertanian b) watuhkan yang dibutuhkan untuk perlakuan pembersihan buah sulak cukup lama c)Buah salak segar yang di distribusikan ke konsumen semakin cepat semakin baik terutama pengiriman ke luar pulau seperti Bali dan NTB untuk menjaga mutu dan kwalitas mengingat buah salak merupakan produk pertanian yang mudah rusak d)Permintaan buah salak untul luar pulau menghendaki dalam bentuk Janjangan ( Tandan) karena lebih tahan lama di banding yang sudah memalui proses grading mengingat pengirimannya masih menggunakan alat transportasi sederhana bukan dengan Cold Stroried. Hasil evaluasi penggunaan alat tersebut sangat membantu petani dalam proses pembersihan yang sebelumnya untuk volume 1 ton membutuhakan waktu 10 jam dengan bantuan alat tersebut waktu yang diperlukan cukup 1,5 jam. Sedangkan ditinjau dari segi kwalitas penggunakaan alat tersebut menghasilkan buah yang lebih bersih dan warna lebih menarik serta buah dalam bentuk janjangan (tandan) tidak mudah rontok dan rusak.
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain :

1.    Alat penggerak (Dinamo) 0,25 PK : 1 unit
2.    As ukuran 1 inci
3.    Van Belt 1 buah
4.    Saklar 1 buah
5.    Roda 4 buah
6.    Kerangka besi ukuran 4 cm 6 meter
7.    Triplek ukuran 5 mm  0,5 lembar

8.    Papan kayu tebal 4 cm ukuran 20 x 70 cm
9.    Klaker 2 buah
10. Tali plat plastik/tali kaca 10 meter
11. Baut dan mur ukuran 17 16 pasang
12. Plat besi 5 mm ukuran 10 cm 4 buah
13. Kabel  5mm  10 meter
14. Stop kontak 1 buah


(ditulis oleh Sutoto. Ka.UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo)

PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI


PENILAIAN BPP KECAMATAN PRONOJIWO KABUPATEN LUMAJANG
 
Tanggal 15 April 2013 bertempat di Unit Pelaksana Teknis-Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pronojiwo, Tim Penilai Lomba Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Berprestasi dari Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur melaksanakan penilaian mewakili 21 UPT-BPP Kecamatan di Lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang. Tim Penilai yang di Pimpin oleh Ir. Sri Widarti, MMA sebagai ketua dengan anggota Ir. A. Nurhan, MP dan Dyah S, SP, MMA  di sambut oleh Ir. Sudjono, MP Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang mewakili Kepala Dinas. Ucapan selamat datang disampaikan oleh Ir. Sudjono, MP dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama dalam penilaian BPK berprestasi bukan semata-mata untuk mencari juara namun lebih ditekankan pada pembinaan dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian lebih khusus Tugas Pokok dan fungsi (Tupoksi) dari UPT-BPP dan Penyuluh Pertanian dengan mengacu pada 9 indikator keberhasilan Penyuluh Pertanian. Pelaksanaan penilaian lomba di awali dengan peninjauan di lapangan antara lain Screen house pembibitan holtikultura, kandang kambing, kandang sapi, kolam ikan, kebun percontohan salak pondoh madu, pondoh lumut, lahan percontohan padi, pemanfaatan pekarangan (tabulapot), tanaman sayuran dalam polybag, toga, Pembuatan bokhasi padat dan cair, pembuatan agent hayati,ruang kepala, ruang data dan komputer, dapur, ruang rapat, alat peraga penyuluhan, ruang perpustakaan, penataan ruangan dan administrasi, kamar mandi serta Gedung KKA (Klinik Konsultasi Agribisnis) yang meliputi prosedur pelayanan dalam bentuk SOP (Standart operasional prosedur) serta administrasi pelayanan. Setelah peninjauan lapangan diteruskan dengan penilaian dengan metode wawancara diteruskan dengan pemeriksaan administrasi sebagai alat bukti dan pendukung kegiatan yang telah dilaksanakan selama 2 tahun terakhir.(Penulis sutoto,SPt Ka. UPT-BPP Kec. Pronojiwo)

Sunday 21 April 2013

UPT-BPP KECAMATAN PRONOJIWO ADOPSI ATAJALE


UPT-BPP  KECAMATAN  PRONOJIWO
ADOPSI  ATAJALE  PERCEPAT  PROGRAM  JARWO

Upaya peningkatan produksi beras terus dilakukan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Salah satu upaya kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu melalui perubahan sistim tanam dengan Jajar Legowo (Jarwo). Metode tatam jajar legowo terus dikembangkan dan diaplikasikan melalui beberapa kegiatan baik yang bersifat swadaya maupun memalui program pemerintah seperti SL-PTT, BLBU maupun Kaji Terap dan demplot yang dibiayai oleh Biaya Operasinal Penyuluh Pertanian (BOP). Dalam kegiatan penggunaan Atajale (Alat tanam jajar Legowo) setiap kelompok tani diharuskan memiliki 3-4 buah untuk membantu para petani baik yang tergabung dalam kelompok tani maupun petani di luar anggota kelompok untuk mempercepat adopsi inovasi penerapkan jajar legowo. Atajale yang sudah dikembangkan di UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo terbagi menjadi  dari 2 sistem yakni  untuk 2:1 dan 4:1. Jarak tanam  untuk sistim  2:1 menggunakan ukuran   40 cm x 25 cm x 12,5 cm sedangkan sistim 4:1 dengan ukuran jarak tanam 40cm x 20 cm x 15 cm. Penerapan system tanam jajar legowo yang diaplikasikan dan diterapkan di kelompok tani telah diterbukti membawa dampak terhadap peningkatan produksi padi dibandingkan dengan penerapan sistim tanam biasa ( sistem tegel). Disamping dengan penerapan sitim legowo membawa dampak terhadap serangan Organisme Pengganggu tanaman (OPT) yang semakin kecil , hal ini dapat disebabkan oleh adanya ruangan pertanaman yang kosong di petakan sehingga akan mengurangi tingkat kelembapan dan peredaran udara semakin bebas. Dengan kondisi tersebut maka OPT dapat ditekan  mengingat bahwa BPP Kecamatan Pronojiwo terletak pada ketinggian 600-800 meter dari permukaan air laut, yang pada kondisi normal serangan  lebih didominasi oleh jenis  OPT dengan salah satu penyebab adalah jelenya kondisi lingkungan seperti Hawar daun maupun Blast. (ditulis oleh Sutoto. Ka.UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo)

SELAYANG PANDANG UPT-BPP KECAMATAN PRONOJIWO


SELAYANG PANDANG
UPT-BPP KECAMATAN PRONOJIWO
DINAS PERTANIAN KABUPATEN LUMAJANG

Kecamatan Pronojiwo :
      Terletak antara 112o5’–113o22’ Bujur Timur dan 7o52’ –8o23’ Lintang Selatan.
      Luas wilayah 38,74 Km2  atau 2,16% dari Kabupaten Lumajang. 
      Ketinggian bervariasi dari 100 meter sampai dengan > 2.000 meter dari permukaan laut
      Terluas ketinggian 500 – 1.000 meter dari permukaan laut (dpl ) 891,83 ha (63,03%)
      Tersempit ketinggian > 2.000 m dari permukaan laut yaitu 705,40 ha (4,99 %).
      Terbagi kedalam 3 wilayah topografi: landai 22%, berbukit 56%, dan bergelombang 22%. 
      Jenis tanah yang banyak ditemui regusol dan dataran aluvial. 
      Tekstur tanahnya lempung berpasir dengan struktur tanahnya remah. 
      Suhu tertinggi mencapai 32°C dan terendah 18°C.
      Beriklim basah, yakni jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan setahun. 
      Rata-rata curah hujan lima tahun terakhir 11,60 mm/hari dan rata-rata hari hujan lima tahun terakhir 0,44.
      Batas-batas wilayah Kecamatan Pronojiwo adalah sebagai berikut:
Ø  Sebelah Utara       : Gunung Semeru
Ø  Sebelah Timur      : Kecamatan Candipuro
Ø  Sebelah Selatan    : Kecamatan Tempursari
Ø  Sebelah Barat       : Kabupaten Malang     
      Potensi Luas baku Lahan
Uraian
Ha
%
Tegal/Kebun
1.900
49,04
Sawah Sederhana
802
20,70
Pekarangan/Bangunan dan Halaman
594
15,33
Lain2 (jalan, sungai, dll)
564
14,56
Lainnya (Pekarangan yang ditanami)
14
0,36
T o t a l
3.874
100,00

     Jumlah, anggota dan klas kelompok tani di kecamatan pronojiwo tahun 2012
No
Desa
Jml. Kelompok Tani
Jml. Anggota
Kelas
Kelompok Tani
Pemula
Lanjut
Madya
Utama
1
Sidomulyo
5
1.351
1
4
0
0
2
Pronojiwo
7
795
1
5
1
0
3
Taman Ayu
11
675
0
8
3
0
4
Sumberurip
6
1.012
1
4
1
0
5
Orooro Ombo
7
1.128
1
5
1
0
6
Supit Urang
4
997
1
1
2
0
J u m l a h
40
5.958
5
27
8
0

     Sarana dan Prasarana yang dimiliki :
o    Bangunan Gedung UPT-BPP  seluas 150 M2;
o    Alat transportasi kendaraan roda 2 sebanyak 6 unit;
o    Alat komunikasi berupa telepon genggam (Handphone);
o    Lahan sawah ½ teknis seluas 0,25 ha, untuk percontohan tan. pangan & hortikultura ;
o    Lahan tegal  seluas 1,5 ha, untuk percontohan tanaman salak  pronojiwo dan madu;
o    Seperangkat alat POPT;
o    Percontohan pembuatan agen hayati;
o    Percontohan pembuatan Bokhasi;
o    Percontohan budidaya ikan;
o    Percontohan budidaya ternak sapi;
o    Percontohan budidaya ternak kambing PE;
o    Seperangkat alat peraga penyuluhan pertanian (atajale, osrok/landak);
o    Seperangkat alat pengukuran curah hujan;
o    Seperangkat Cyber Extention;
o    Percontohan tanaman pekarangan/tabulapat/TOGA;
o    Screen house seluas 54M² untuk pembibitan hortikultura.




      Potensi tanaman pangan & hortikultura
NO
KOMODITI
LUAS PANEN
PROVITAS
JUMLAH PRODUKSI
1
PADI
1.564,00
ha
67,08
ku/ha
104.908,26
ku

-
HIBRIDA
370,00
ha
70,75
ku/ha
26.177,50
ku

-
NON HIBRIDA
1.194,00
ha
65,94
ku/ha
78.731,40
ku
2
JAGUNG
335,00
ha
41,47
ku/ha
13.893,95
ku

-
HIBRIDA
10,00
ha
62,00
ku/ha
620,00
ku

-
NON HIBRIDA
325,00
ha
40,09
ku/ha
13.030,00
ku
3
UBIKAYU
390,00
ha
26,33
ku/ha
10.270,00
ku
4
CABE MERAH
61,00
ha
116,57
ku/ha
7.111,00
ku
5
KOBIS
4,00
ha
270,00
ku/ha
1.083,00
ku
6
PISANG
28.463,00
rump
5,68
ku/rump
161.669,10
ku
7
SALAK
481,95
ha
119,58
ku/ha
57.630,00
ku
8
JERUK BESAR
18,00
phn
0,49
ku/phn
8,90
ku
9
JERUK SIAM/KEPROK
320,00
phn
0,92
ku/phn
294,40
ku
10
DURIAN
530,00
phn
4,91
ku/phn
2.600,50
ku
11
MANGGIS
525,00
phn
0,38
ku/phn
199,38
ku
12
APOKAD
1.530,00
phn
0,68
ku/phn
1.044,50
ku
13
LANGSEP/DUKU
630,00
phn
0,67
ku/phn
425,01
ku
14
SUKUN
489,00
phn
0,56
ku/phn
273,95
ku
15
BLIMBING
65,00
phn
0,20
ku/phn
13,24
Ku
16
SIRSAT
159,00
phn
0,21
ku/phn
33,41
ku
17
PETAI
1.109,00
phn
0,49
ku/phn
541,85
ku
18
JAMBU BIJI
690,00
phn
0,24
ku/phn
168,65
ku
19
NANGKA
356,00
phn
0,84
ku/phn
299,38
ku
20
SAWO
43,00
phn
0,20
ku/phn
8,72
ku


      Jumlah Penduduk Dirinci  Berdasarkan Golongan Umur

No
Desa

Golongan Umur

0 - 4
5 - 9
10 - 14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
59 <
Jumlah
1
Sidomulyo
567
425
465
362
397
436
415
477
423
275
248
345
378
5.213
2
Pronojiwo
652
659
809
781
524
675
640
652
531
451
383
320
664
7.741
3
Tamanayu
549
602
446
315
371
356
389
467
446
342
233
243
345
5.104
4
Sumberurip
391
398
376
342
386
356
334
376
307
265
184
184
301
4.200
5
Orooro ombo
592
783
804
811
889
852
519
563
675
654
332
456
609
8.539
6
Supiturang
457
441
524
525
572
418
504
367
558
312
265
223
590
5.756

Jumlah
3.208
3.308
3.424
3.136
3.139
3.093
2.801
2.902
2.940
2.299
1.645
1.771
2.887
36.553

Program dan Kegiatan UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo
1.      Program Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
 Salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan dan ketersediaan pangan baik secara kwalitas maupun kwantitas adalah dengan kegiatan intensifikasi dan Ekstensifikasi. Intensifikasi lebih dititik beratkan pada peningkatan produksi dan produktivitas serta ekstensifikasi adalah dengan melakukan pencetakan areal tanam baru baik untuk padi maupun palawija. Untuk melangkah kearah tersebut diperlukan adanya suatu langkah yang konkrit dan aktual utamanya adalah kelompok tani dan petani sebagai subyek pembangunan pertanian dengan langkah-langkah antara lain :
a.     Singkronisasi data meliputi luas areal tanam, panen serta sasaran produksi
b.   Melakukan ubinan secara berkala dan berkelanjutan baik secara swadaya maupun Sub Round
c.     Pengaturan pola tanam untuk memutus siklus hama dan penyakit
d.   Pengaturan tata tanam yang menitikberatkan pada pergiliran varietas dan penananam secara serempak
e.     Memperbaiki sistim tanam dengan teknologi jajar legowo
f.     Mensukseskan Program SIGARPUN BULAT  yaitu Aksi Gerakan Penggunaan Pupuk Organik dan Benih Unggul Bersertifikat yang bertujuan melestarikan sumberdaya alam uatamanya adalah untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta penggunaan bibit unggul yang merupakan salah satu syarat yang sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi.
g.    Memberikan bantuan langsung berupa benih dan pupuk baik melalui BLBU (Bantuan langsung    Benih  unggul) maupun Melalui Sekolah lapang pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya secara terpadu (SL-PTT) serta  program BLP (Bantuan Langsung Pupuk)
h.    Pengembangan dan perbaikan Saluran irigasi berupa JIDES (Jaringan Irigasi tingkat Desa)  dan JITUT (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani ) melalui program Prasarana dan Sarana Pertanian  (PSP)
i.      Perbaikan Sarana Jalan Usaha Tani (JUT) yang bertujuan untuk mengurangi biaya produksi serta memperlancar transportasi
j.      Pengadaan Prasarana dan Sarana pendukung seperti APPO (Alat Pengolahan Pupuk Organik) dan Hand Traktor , Power Threser, maupun Rice Milling Unit (RMU)
k.    Melakukan pendataan terhadap bantuan-bantuan pemerintah yang sudah terealisasi dan belum berfungsi secara maksimal
l.      Mengkoordinasikan kecukupan pupuk An-organik dengan sektor terkait
m.  Penanganan Pra Panen dan Pasca panen untuk mengurangi kehilangan hasil serta bantuan terpal.

2. Pengembangan Usaha Agribisnis
                  Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem (1) pengadaan dan penyaluran sarana produksi;  (2) Proses produksi; (3) penanganan dan pengolahan hasil; (4) pemasaran dan; (5) lembaga penunjang agribisnis yang meliputi pertanahan, penelitian, pendidikan, penyuluhan dan keuangan . Agar agribisnis dapat berfungsi dengan baik maka sub-sub sistemnya harus dapat berfungsi secara optimal sehingga sumberdaya alam yang ada dapat dimanfaatkan lebih efisien.