Monday 25 March 2013

Budidaya Padi Jajar Legowo



BUDIDAYA PADI SISTEM JAJAR LEGOWO

Cara tanam padi jajar legowo merupakan salah satu teknik produksi yang memungkinkan tanaman padi dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Padi yang merupakan tanaman pangan utama penduduk, sebagian besar diproduksi di lahan sawah. Belum optimalnya produktivitas padi lahan sawah antara lain karena serangan hama, penyakit dan gulma. Melalui perbaikan cara tanam padi dengan sitem jajar legowo diharapkan selain dapat meningkatkan produksi, pengendalian organisme pengganggu dan pemupukan mudah dilakukan.

Pengertian

Jajar Legowo 2 : 1 (40 cm x (20 cm x 10 – 15 cm)) adalah salah satu cara tanam pindah sawah yang memberikan ruang (barisan yang tidak ditanami) pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm tergantung dari kesuburan tanahnya.

Pada tanah yang kurang subur kebiasaan petani tanam cara tegel 20 cm x 20 cm, menggunakan jarak tanam dalam barisan 10 cm. Pada tanah dengan kesuburan sedang kebiasaan petani tanam cara tegel 22cm x 22 cm, jarak tanam dalam barisan 12, 5 cm. Pada tanah yang subur 25 cm x 25 cm, jarak tanam dalam barisan 15 cm.


Tujuan
Tujuan dari cara tanam jajar legowo 2 : 1 adalah :
  • Memamfaatkan radiasi surya bagi tanaman pinggir.
  • Tanaman relatif aman dari serangan tikus, karena lahan lebih terbuka.
  • Menekan serangan penyakit karena rendahnya kelembaban dibandingkan dengan cara tanam biasa
  • Populasi tanaman bertambah 30 %.
  •  Pemupukan lebih efisien.
  • Pengendalian hama penyakit dan gulma lebih mudah dilakukan daripada cara tanam biasa.
 
  1. Teknik Penerapan

    1.Pembuatan baris tanam

    Lahan sawah yang sudah siap ditanami, 1 – 2 hari sebelum tanam air dibuang sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Tujuan air dihilangkan adalah untuk dapat membentuk garis-garis tanam secara jelas. Dengan menggunakan alat pembuat garis jajar legowo 2 : 1 (Atajale 2 : 1), dibuat garis tanam 40 cm x ( 20 cm x 10 cm) dengan cara menarik atajale pada lahan yang akan ditanami. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah aliran air pegairan.

b. Tanam

Bibit padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 1-2 bibit ditanam pada perpotongan garis-garis yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur sesuai kebiasaan regu tanam.

Teknik Pemeliharaan Tanaman

a. Pemupukan

Pemupukan dilakukan secara alur pada tempat yang berjarak 20 cm dan posisi yang memupuk pada tempat yang berjarak 40 cm. Dengan cara ini hanya 40 % dari lahan yang diberi pupuk dan pupuk terkosentrasi sepanjang tempat yang berjarak 20 cm, serta pupuk lebih dekat denga perakaran sehingga dapat dimamfaatkan oleh tanaman secara maksimal.

b. Penyiangan

Pada cara tanam ini penyiangan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan landak/osrok cukup satu arah yaitu searah dalam barisan dan tidak perlu dipotong sepertimpada cara tanam bujur sangkar (2 arah). Jarak tanam dalam barisan 10 cm tidak perlu dilakukan penyiangan karena gulma akan kalah berkompetisi dengan pertumbuhaan tanaman padi. Dengan cara tanam ini, biaya penyiangan dapat di tekan sampai 50 %.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit

Adanya lorong-lorong yang berjarak 40 cm sinar matahari dan sirkulasi udara dapat berjalan optimal dan kelembaban dapat ditekan sehingga perkembangan hama/penyakit dapat diminimalisir. Disamping itu, kegiatan pemamtauan dan pelaksanaan pengendalian penyakit dapat lebih mudah dilaksanakan.

REKAYASA TEHNOLOGI SEDERHANA PEMBUAHAN SALAK DILUAR MUSIM

REKAYASA TEHNOLOGI SEDERHANA PEMBUAHAN SALAK DILUAR MUSIM

Tanaman salak merupakan tanaman yang sdangat menjanjikan karena  bisa berbuah sepanjang tahun, namun demikian produksi yang dihasilkan tidak sama setiap bulannya. Fakta yang ada dilapangan bahwa pembuahan salak pondo dapat dibagi menjadi 4 musim panen yaitu :
1.    PANEN RAYA  terjadi pada bulan Nopember -  Desember – Januari Puncak produksi
2.    PANEN KECIL terjadi pada bulan Pebruari – Maret – April Panenan paling sedikit
3.    PANEN SUSULAN  panen hasilnya sedang terjadi bulan Mei – Juni – Juli
4.    PANEN SISIPAN produkisinya agak tinggi
Dampak yang ditimbulkan dengan  4 musim panen tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Bila terjadi panen raya maka harga salak relatip lebih muran karena over produksi
2.    Pada waktu panen kecil  maka produksi yang dihasilkan relative lebih sedikit sedangkan harganya  relative lebih mahal
3.    Sedangkan panen Susulan atau sisipan produksi yang dihasilkan sedang sedang saja harga stabil rata-rata.

Faktor –faktor yang mempengarui kegagalan pembuahan salak pondo menjadi 4 musim tadi diantaranya ;
1.    Terjadinya  pembungaan pada waktu musim penghujan maka penyerbukan akan banyak mengalami kegagalan disebabkan air hujan masuk kedalam bunga betina tani sehingga bunga menjadi mudah busuk.
2.    Pembungaan pada waktu musim kemarau biasanya bunga sulit untuk mekar secara penuh hal ini disebabkan oleh ketersediaan air dalam tanah menjadi berkurang sehingga bunga betina relatif keras sehingga hanya bagian samping saja yang bisa mekar.
3.    Terjadinya pembungaan yang tidak bersamaan mekarnya antara bunga jantan dan bunga betina sehingga juga mempengarui terjadinya penyerbukan yang tidak sempurna karena ketidakseimbangan ketersediaan bunga jantan dan bunga betina.
4.    Ketersediaan unsur hara bagi tanaman menjadi terbagi disaat musim panen raya karena energi tanaman lebih difokuskan pada pemasakan buah sehingga bunga betina tidak dapat berkembang dengan baik, disamping permasalahan pemeliharaan khususnya untuk wiwilan anakan, pelepah dan faktor pemupukan.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani perlu langkah-langkah yang diantaranya melalui  Rekayasa tehnologi penyerbukan yang dilakukan oleh bantuan manusia dengan cara sebagai berikut :
1.    Bila bunga betina mekar penuh pada musim penghujan ditandai dengan sebagian kelopak bunga pecah dan bunganya kelihatan merah muda maka perlu dilakukan pemangkasan ujung manggar tersebut dan dilakukan pembersihan seluruh tapas kelompok bunga tersebut dengan menggunakan gunting sampai bunga betina kelihatan secara penuh.
2.    Bunga yang sudah dibersihkan tani kemudian di taburi dengan bunga jantan yang diambil dari tempat lain dengan jalan diketek atau bunga jantan dipotong-potong dengan ukuran 1-2 cm dan diletakkan diatas bunga betina.
3.    Bila kita menggunakan serbuk sari bunga jantan yang telah diawetkan cukup dengan menggunakan kuas kecil  serbuk sari disaput diatas bunga betina tersebut.
4.    Bunga yang telah diserbukkan tadi lalu ditutup dengan menggunakan gelas aqua atau botol aqua yang telah dibelah sampingnya atau menggunakan daun salak yang dibentuk menyerupai kerucut.
5.    Pembungaan yang terjadi pada musim  kemarau  perlu dilakukan pemotongan manggar yang  sudah berwarna coklat dibagian ujungnya kira-kira 1 cm untuk membantu agar bunga betina dapat membuka disamping berfungsi untuk mempercepat membukanya  bunga salak betina.
6.    Cara lain bunga betina yang telah mekar cukup dibuka saja tanpa dilakukan pemotongan tapas dan tanpa diberikan tutup yang bertujuan untuk menjaga kelembaban bunga. 
7.  Pada saat terjadinya pembungaan yang tidak bersamaan dapat menggunakan bunga jantan  yang telah kita awetkan  dengan jalan setelah bunga betina dibuka  lalu ditaburi dengan serbuk sari atau dengan menggunakan kuas dilumuri secara merata. 
(Penulis Suwaji, SP.  PPL Kecamatan Pronojiwo)







Thursday 21 March 2013

Program Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA)

Program Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA) adalah merupakan unit pelayanan publik terhadap para petani ditingkat Kecamatan Pronojiwo, Klinik ini merupakan tempat para pelaku utama dan pelaku usaha yang ada diwilayah binaan Kecamatan Pronojiwo dalam berkonsultasi untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi yang terkait dengan usaha taninya terutama pada budidaya pertanian dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Keberadaan KKA pada UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo ini telah mampu merubah sedikit demi sedikit Jargon " Kalo bisa dipersulit, kenapa dipermudah?" menjadi "mempermudah semua persoalan petani" yang ada di wilayah Kecamatan Pronojiwo. Meskipun masih terbatasnya sarana dan prasarana  serta jumlah dan kompetensi SDM, KKA pada UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo tetap berkomitment untuk mendukung dan mewujudkan  pemerintahan yang baik dan akuntabel (good government) serta pemerintah yang bersih (clean governance) yang dapat mendorong produktivitas kehidupan masyarak (khususnya para petani) secara efektif dan efisien.
Visi KKA UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo sejalan dengan Visi Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, yakni : Terwujudnya Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing dan Kesejahteraan Petani.
Sedangkan Misi KKA UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo adalah : 
1. Mewujudkan Aparatus yang bersih, berwibawa dan mengutamakan pelayanan kepada Masyarakat.
2. Mewujudkan peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura yang ramah lingkungan.
3. Mewujudkan peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura yang ramah lingkungan.
4. Mewujudkan produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing.
5. Mewujudkan sumberdaya pertanian secara optimal, sadar lingkungan dan berkelanjutan.


Slayang Pandang Kabupaten Lumajang

Gambar ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lumajang terletak di lereng gunung semeru dan memiliki potensi sumberdaya alam yang berbasis pada pertanian. Kabupaten Lumajang juga memiliki wisata religius berupa Pura Mandara Giri Semeru Agung yang terletak di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.