UPT-BPP KECAMATAN PRONOJIWO
ADOPSI ATAJALE PERCEPAT PROGRAM JARWO
Upaya
peningkatan produksi beras terus dilakukan seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk. Salah satu upaya kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu melalui
perubahan sistim tanam dengan Jajar Legowo (Jarwo). Metode tatam jajar legowo
terus dikembangkan dan diaplikasikan melalui beberapa kegiatan baik yang
bersifat swadaya maupun memalui program pemerintah seperti SL-PTT, BLBU maupun Kaji
Terap dan demplot yang dibiayai oleh Biaya Operasinal Penyuluh Pertanian (BOP).
Dalam kegiatan penggunaan Atajale (Alat tanam jajar Legowo) setiap kelompok
tani diharuskan memiliki 3-4 buah untuk membantu para petani baik yang
tergabung dalam kelompok tani maupun petani di luar anggota kelompok untuk
mempercepat adopsi inovasi penerapkan jajar legowo. Atajale yang sudah
dikembangkan di UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo terbagi menjadi dari 2 sistem yakni untuk 2:1 dan 4:1. Jarak tanam untuk sistim
2:1 menggunakan ukuran 40 cm x
25 cm x 12,5 cm sedangkan sistim 4:1 dengan ukuran jarak tanam 40cm x 20 cm x
15 cm. Penerapan system tanam jajar legowo yang diaplikasikan dan diterapkan di
kelompok tani telah diterbukti membawa dampak terhadap peningkatan produksi
padi dibandingkan dengan penerapan sistim tanam biasa ( sistem tegel).
Disamping dengan penerapan sitim legowo membawa dampak terhadap serangan
Organisme Pengganggu tanaman (OPT) yang semakin kecil , hal ini dapat disebabkan
oleh adanya ruangan pertanaman yang kosong di petakan sehingga akan mengurangi
tingkat kelembapan dan peredaran udara semakin bebas. Dengan kondisi tersebut
maka OPT dapat ditekan mengingat bahwa
BPP Kecamatan Pronojiwo terletak pada ketinggian 600-800 meter dari permukaan
air laut, yang pada kondisi normal serangan
lebih didominasi oleh jenis OPT dengan
salah satu penyebab adalah jelenya kondisi lingkungan seperti Hawar daun maupun
Blast. (ditulis oleh Sutoto. Ka.UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo)
No comments:
Post a Comment